FISIOLOGI SIRKULASI
Agar dapat hidup, darah harus beredar. Jantung adalah
pemompanya, arteri penyalurnya, arteriol berupa pembuluh tahanan, kapiler
tempat berlangsungnya pertukaran zat, dan vena adalah reservoir darahnya.
Prinsip Aliran Darah
Hemodinamika
adalah studi prinsip fisika yang mengatur aliran darah melalui pembuluh darah
dan jantung. Darah di paksa keluar dari jantung dan melalui pembuluh darah di
bawah tekanan kuat. Darah mengalir melalui arteriol sempit, kapiler dan venul
susah payah. Dengan kata lain, pembuluh-pembuluh ini mengadakan tahanan terhadap
aliran darah. Pengaturan fisiologis dan aliran darah, tekanan, dan tahanan
dalam mempertahankan hemostatis didasarkan atas beberapa hukum hemodinamika sederhana.
Aliran Darah
Aliran darah
adalah volume aktual (kuantitas) darah yang
mengakir melalui pembuluh, organ, atau sirkulasi selama periode waktu tertentu
(ml/mnt), jika yang dimaksud adalah seluruh sistem vaskuler, maka aliran darah
sama dengan curah jantung. Karena arteri (aorta) dekat jantung itu elastik, maka aliran darah disitu berdenyut
(tidak mengalir dengan kecepatan sama) dan tubuler (suara yang dihasilkan oleh
gerak aliran darah mirip pusaran). Aliran darah melalui kapiler, venul dan vena
tidak begitu berdenyut atau turbulen.
Tekanan Darah
Tekanan
darah adalah tenaga (force) per satuan daerah yang mendorong darah pada dinding
pembuluh darah dan beredar melalui tubuh bila jantung berkontrksi, dinyatakan
dalam mmHg.
Tahanan Aliran Darah
Tahanan ini adalah tahanan terhadap
aliran dan sama dengan jumlah friksi yang dihadapi darah selama beredar melalui
pembuluh. Karena kebanyakan friksi terjadi disirkulasi perifer, jauh dari
jantung, maka disebut tahanan perifer. Ada tiga sumber penting tahanan yaitu
viskositas darah, panjang pembuluh, dan diameter pembuluh.
Viskositas Darah
Viskositas darah
adalah tahanan intern terhadap aliran dan berhubungan dengan kekentalan atau
“kelengketan” sebuah cairan. Makin besar viskositas, makin sukar molekul- molekul saling susup menyusup dan
semakin sukar mempertahankan dan menggerakan cairan. Darah jauh lebih kental
dar air karena mengandung unsur bentuk dan protein plasma; karena itu
mengalirnya lebih lambat. Viskositas darah biasanya tetap, namun keadaan
tertentu seperti polisitemia dapat meningkatkan viskositas darah dengan
demikian, tekanan darah .Sebaliknya, bila eritrositnya kurang, seperti pada
anemia tertentu, darah menjadi kurang kental dan tahanan perifer menurun.
Panjang Total Pembuluh
Darah
Hubungan
antara panjang total pembuluh darah dan tahanan sudah jelas; makin panjang pembuluh
darah, makin besar tahanan.
Diameter Pembuluh
Darah
Viskositas
darah dan panjang pembuluh darah normalnya tidak banyak berubah. Sebaliknya,
diameter pembuluh darah sering berubah dan merupakan faktor penting sehubungan dan tahanan
perifer. Aliran cairan dekat dindinbg pembuluh darah diperlambat oloeh friksi
sewaktu mengalir, sedangkan cairan dipusat pembuluh mengalir bebas dan lebih
cepat. Makin kecil pembuluh itu, makin besar friksi, karena relatif lebih banyak cairan uyang kotak
dengan dinding pembuluh.
HUBUNGAN ALIRAN DARAH, TEKANAN DARAH
DAN TAHANAN
Aliran Darah
Aliran darah
(F) berkorelasi langsung dengan perbedaan tekanan darah (@P) antara dua titik
dalam sirkulasi. Jika @P naik, aliran
tambah cepat dan bila @P turun, aliran darah melambat. Hubungan ini tercermin
dalam rumus berikut ini :
Aliran Darah =
Diantar kedua factor yang
mempengaruhi aliran darah, R lebih
penting, karena bila arteriol melebar (tahanan perifer turun), maka aliran
darah bertambah.
Aliran Darah
Melalui Jaringan Tubuh
Aliran Darah melalui jaringan, atau
perfusi jaringan, berperan dalam 1) menghantar nutrien dan oksigen ke
jaringan dan membawa pergi limbah dari sel-sel jaringan; 2) pertukaran gas
dalam paru; 3) penyerapan nutrien dari saluran cerna; dan 4) pembentukan urine
oleh ginjal.
Dalam keadaan istirahat, otak
menerima sekitar 13% dari aliran darah total, jantung 4%, ginjal 20%, dan
organ-organ dalam abdomen 24%. Otot-otot rangka, yang membentuk hampir setengah
dari masa tubuh, normalnya menerima sekitar 20%, namum selama latihan hampir seluruh curah
jantung yang meningkat, mengalir ke dalam otot rangka.
TEKANAN DARAH
Tekanan Darah
Sistemik
Cairan yang didorong oleh pompa
melalui sederetan saluran dibawah tekanan, tidak sama besar tekanan itu disepanjang
saluran itu. Makin dekat pompa,makin tinggi tekanan dalam saluran yang
bersangkutan.Begitu pula dinamika aliran darah.
Seperti tampak dalam gambar diawal
bab ini,tekanan darah sisitemik paling tinggi didalam aorta dan makin menurun
sampai akhirnya menjadi 0 mmHg di dalam atrium kanan. Penurunan paling tajam terjadi
pada arteriol, yang memberi tahanan paling besar terhadap aliran darah. Namun selama
ada perbedaan tekanan, darah akan tetap mengalir dari tekanan lebih tinggi ke
tekanan lebih rendah sampai akhirnya kembali ke jantung.
Tekanan Darah
Arteri
Saat ventrikel kiri berkontraksi dan
mencurahkan darah ke dalam aorta, maka aorta yang elastik akan melebar
menimbulkan tekanan aorta, yang disebut tekanan sisitole (sekitar 120 mm Hg)
untuk orang dewasa normal).
Selama diastole, katup aorta menutup
mencegah darah mengalir kembali ke jantung, dinding aorta mengkerut (elastik), mempertahankan
tekanan yang berkelanjutan, sehingga darah tetap mengalir ke dalam
pembuluh-pembuluh yang lebih kecil di distal. Selama ini, tekanan aorta turun
sampai titik terendah (70-80 mm Hg), dan di sebut tekanan diastole. Perbedaan antara tekanan systole
dan diastole disebut tekanan nadi.
Tekanan yang mendorong darah ke
dalam jaringan selama siklus jantung disebut “mean (everage) Arterial Pressure
(MAP)”. Karena diatole lebih lama dari systole, maka rumus untuk menghitung MAP
adalah sebagai berikut :
3
3
Contoh : Tekanan darah seseorang adalah 120/90 maka
tekanan nadinya = 120-90 = 30
Maka MAP = 90 + 30/3 =
100
3
Vsikositas Aliran
Darah
Kecepatan
atau velositas (dalam cm/detik) aliran darah berubah-ubah selama melalui
sirkulasi sistemik. Paling cepat dalam aorta elastik lain, paling lambat dalam
kapiler, dan mulai cepat lagi dalam vena untuk kembali ke jantung.
Velositas berkolerasi terbalik
dengan luas penampang pembuluh darah yang diisinya. Darah mengalir paling cepat
didalam pembuluh yang luas penampang total terkecil. Dengan bercabangnya sistem
arteri, penampang totalnya bertambah dan velositas aliran darahnya menurun.
Meskipun masing-masing cabang itu mempunyai penampang yang lebih kecil, namun panampang totalnya, dan
volume dan jumlah darah seluruhnya yang dapat mereka tampung, jauh lebih
besar dari yang di aorta. Misalnya luas panampang aorta adalah 2,5 cm2
dan velositas rata-rata aliran dalam darah aorta adalah 40-50 cm/dtk. Luas
penampang total kapiler adalah 2500 cm2, jadi aliran darah kapiler
sangat lambat (sekitar 0,03 em/det). Ini memang berguna karena memberi cukup
waktu untuk terjadinya pertukaran antara darah dan sel-sel jaringan.
Dengan bergabungnya kapiler
membentuk venul dan kemudian vena, maka luas penampang totalnya berkurang dan
velositasnya naik. Luas penampang vena kava adalah adalah 8 cm2, dan
velositas aliran darahnya bervariasi dari 10 sampai 30 cm per detik.
PENGATURAN ALIRAN DARAH
Autoregulasi
Perubahan aliran darah melalui
sebuah organ terjadi dengan mengubah diameter arteriol (vasodilatasi) setempat
yang memberi
darahnya kepada kapiler. Pengaturan aliran darah ini disamakan dengan pemakaian
air dirumah anda. Untuk mendapatkan air dari kran bak cuci tangan harus dibuka krannya. Meski
krannya dibuka besar, tekanan air disaluran utama dijalan depan rumah anda akan
relatif
tetap. Begitu pula arteriol-arteriol yang mendarahi dasar kapiler dalam sebuah
organ, sedikit pengaruhnya (bila ada) terhadap tekanan dalam arteri sedang yang
mendarahi organ itu, apalagi terhadap tekanan dalam aorta atau arteri elastik lainnya.
Kendali Metabolik
Pada
kebanyakan jaringan menurunnya nutrien, khususnya oksigen, merupakan stimulus
terkuat untuk autoregulasi. Selain itu juga dirangsang ion kalium dan hydrogen,
adenosine, asam laktat, arteriol, dengan merelaksasi sfingter pra-kapiler, agar
darah bebas masuk ke kapiler sejati, sehingga aliran darah setempat meningkat
untuk sementara waktu.
Kendali Miogenik
Kurangnya
perfusi darah ke suatu organ akan mengganggu metabolismenya, dan bila
berkepanjangan, organ tersebut akan mati. Sebaliknya tekanan arteriol dan
perfusi darah yang berlebihan dapat membahayakan , karena dapat merusak
pembuluh darah setempat.
Perubahan
tekanan dan volume darah (arteriol), setempat penting untuk autoregulasi karena
langsung merangsang otot polos dinding arteriol, menimbulkan respons miogenik.
Bila otot polos vaskuler diregangkan secara pasif (mis, oleh karena tekanan
intravaskuler yang meningkat) maka tonusnya naik, melawan regangan tadi dan
menimbulkan vasokontriksi. Sebaliknya penurunan peregangan berakibat
vasodilatasi dan peningkatan aliran darah ke dalam jaringan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar